Keberadaan taman rumah sering dipahami berdasar pendekatan visual. Memang rasanya puas bila melihat, apalagi memiliki taman yang indah.
Kita sering melihat taman yang membosankan atau tidak harmonis dengan arsitektur bangunan. Kenapa hal itu terjadi? Keselarasan desain taman, yang mencakup komposisi, posisi dan desain, misal nya taman modern, klasik atau tropis dengan rumah menjadi kunci utama. Taman yang menarik akan membuat nilai visual rumah pun menjadi lebih menarik. Nilai visual nya terintegrasi dan tidak saling mendominasi satu sama lain, sehinggga nyaman untuk dipandang.
Komposisi taman haruslah seimbang. Ini terkait dengan penggunaan hardscape dan softscape yang disesuaikan dengan luas lahan dna bukaan rumah. Rumah dengan banyak bukaan boleh menjadi tren saat ini, terkait dengan isu global warming dan penghematan energi. Namun apa jadinya jika rumah tersebut tidak didukung oleh taman-taman yang rimbun. Didalam rumah pun terasa panas, kering dan gerah.
Beberapa kendala pasti muncul saat mendesain taman. Salah satu nya adalah keterbatasan lahan. Coba pertimbangkan untuk membuat taman dengan pendekatan ekologis, pendekatan ini antara lain menganjurkan pemilik rumah membuat taman yang tidak hanya indah secara visual, tapi juga memiliki kemampuan meningkatkan kualitas air dan tanah.
Keberadaan taman terkait dengan kebutuhan panca indera kita. Panca indera kita membutuhkan “makanan” visual dan taste baru agar tak merasa jenuh dan bosan. Taman bisa berfungsi sebagai pengalih pandangan untuk memperkaya fungsi panca indera. Dengan memahami alam, pemikiran kita akan berkembang, dan hasil nya bisa mempengaruhi kekayaan karya kita.
Suasana taman dapat tercapai apabila sesuai dengan kemampuan panca indera kita memaknai nya. Untuk itu, taman tak selalu harus ditanami tumbuhan yang berdaun hijau, tapi bisa juga berdaun warna lain. Disamping itu, pemberian ornamen seperti air mancur (pond), sungai buatan atau elemen lain, dapat membentuk kualitas visual taman.
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda